Yasin Violet

Menuju Volume II, kami mengajak Yasin untuk berkolaborasi untuk rilisan berikutnya. Tulisan ini disadur langsung dari percakapan kami bersama Yasin beberapa waktu lalu. Silakan disimak, dan mari berkenalan!


Beberapa penggalan-pralihat dari karya Yasin

Adalah ilustrator asal Bandung selatan yang memilih menggambar sebagai hobinya sejak jenjang Sekolah Dasar.


Di tahun 2014-2015, usia belasan menjadi gerbangnya berkenalan dengan musik-musik hardcore dan ilustrasi underground/metal saat ia aktif di beberapa kegiatan bersama Illuminator sebuah komunitas metal di Bandung.


Band-band seram, tengkorak, darah, menjadi pengaruh kuat karya-karyanya saat itu, laiknya karya seorang Mark Riddick yang secara kuat memengaruhi anak-anak muda di Illuminator.


Ilustrasi metal yang kerap menampilkan visual yang gelap, kejam, dan vulgar menjadi awal mula Yasin berkarya secara profesional, ia menyadari terbukanya peluang untuk bisa tumbuh berkembang secara personal bahkan menghidupi diri dengan menggambar.


Kontes gambar Illuminator bertajuk 'Sonicfair' menjadi titik baliknya untuk menekuni secara serius kegemarannya dalam menggambar. Menjadikannya sebuah karir, sebuah projek tanpa batas, tanpa akhir.


'Yang tak nampak di permukaan', 2025


Di tahun 2017, saat Instagram mulai banyak digunakan para ilustrator sebagai sarana web-portfolio dan showcase, ia pun diperkenalkan dengan karya-karya dari Jacob Bannon (Converge) dan Richey Becket.


Tahun yang sama menjadi perkenalannya dengan Anandhika Primawan, seorang ilustrator asal Bandung yang memiliki konsistensi berkarya yang luar biasa bahkan sampai hari ini.


Pertemenannya dengan Dhika secara perlahan membawanya ke level visual yang bisa kita saksikan hari ini. Di mana karyanya kerap menampilkan sosok perempuan yang bisa menyiratkan cerita yang amat dramatis, walau tanpa narasi sekalipun.


Sebuah pencapaian visual yang sangat sulit diraih oleh seorang ilustrator, terlebih Yasin adalah seorang self-taught/otodidak, tanpa pengalaman pendidikan senirupa sedikitpun.


We cry to celebrate life. We cry as a gentle whisper to death.


Melalui karya-karyanya hari ini, Yasin merasakan keleluasaan yang teramat sangat untuk berekspresi, sebuah kenyamanan absolut, body of work yang sudah menjadi persona visual seorang Yasin Violet. Shoothingly dramatic.


Transisi yang sama terjadi pada musik yang ia nikmati sehari-hari; dari band death-metal, metal, menuju musik-musik post-rock dan post-metal seperti AMENRA, sebuah relevansi tersendiri antara playlist yang berhubungan erat dengan mood melancholia di karyanya.


Poster Tour Subconscious, Malaysia dan Singapura, 2024


Medium

Di awal pengkaryaannya, ia menggunakan drawing pen di atas kertas sebagai medium utamanya. Di 2016 ia mulai menggunakan fountain pen sampai hari ini, diiringi dengan pewarnaan digital 2-3 tahun ke belakang.


Tidak banyak diketahui, namun pensil warna adalah medium favoritnya sedari kecil. Dengan alasan personal, ia sangat menikmati bagaimana tekstur dan warna bisa berpadu dan tergurat dengan sangat harmonis di atas kertas.


'Bunga', 2024


Referensi

Selain Gustave Dore, karya Richey Beckett memiliki pengaruh yang sangat kuat untuk karya-karyanya. "Salah satu influence utama", ujarnya. Dengan detail yang menakjubkan, karya-karya mereka mampu menampilkan keindahan storytelling yang sulit ditakar dengan nalar.


Secara komposisi, Sergio Toppi memiliki pengaruh besar dalam menentukan penempatan berbagai objek dalam karyanya. Tak jarang anomali dan asimetris secara komposisi, namun bisa menghasilkan susunan yang padu dan tak terduga pada akhirnya.


Referensi idenya, justru, seringkali berasal dari serial-serial anime, berasal dari hal yang jauh di luar karakter visual yang sehari-hari dikerjakannya. Apa yang ia lihat, dengar, dan rasakan, juga turut menjadi sumber ide dalam beberapa pengkaryaan personalnya.


Piri Reis, Malaysia. 2023


Figur Perempuan

Secara khusus, kami bertanya mengenai sosok perempuan yang seringkali dibawanya di hampir semua karyanya.


"Siapakah ia?"


Secara mengejutkan, terjawab bahwa sosok ini adalah dirinya sendiri. Ia membawa portrait wajahnya ke banyak karyanya dalam wujud perempuan. Lagi-lagi, mengejutkan! Dang! Keren!


Yang melatarbelakangi hal ini adalah bahwa ia menghindari pelanggaran hak-cipta untuk menggunakan foto secara acak yang diambil dari internet.


Metode menggunakan diri sendiri untuk dijadikan figur pengkaryaan, sejauh ini juga diterapkan oleh Richey Beckett, Rukmunal Hakim, dan Septian Fajrianto. Sepertinya juga, untuk alasan yang sama.

Apakah kamu juga termasuk salah satunya?


You can't cut me off. 2023


Proses berkarya

Ketika mengerjakan commission, idenya seringkali datang dari narasi dan materi yang disampaikan para klien. Biasanya berupa lagu, lirik, dan tema visual yang ingin disampaikan.


Setelah isi ceritanya terbentuk, biasanya ia mencari icon atau sesuatu yang merepresentasikan garis besar tema visualnya.


Penyusunan dari tiap objek yang sudah disediakan, disusun secara imajiner yang sepenuhnya mengandalkan muscle memory, bahkan sebelum memulai pengerjaan sketsa dan thumbnail sebagai acuan.


Beberapa dokumentasi personal, sketsa sebelum pengerjaan karya-karyanya.





---


Tribute Sketchbook

Dibarengi dengan hobinya menghadiri gigs di sela-sela pekerjaannya, Yasin memiliki kegemaran yang unik, yang lagi-lagi memantik rasa penasaran kami untuk mengulasnya di Myterna.



Menurutnya, di banyak gigs yang ia datangi, ia dan banyak fans musisi penampil kerap membeli rilisan fisik berupa t-shirt dan/atau CD sebagai cinderamata momentumental.


Ia merasa bisa mendapatkan lebih.


Ia membuat ilustrasi sederhana yang bersumber dari lagu favorit yang dibawakan band penampil di gigs tersebut, yang pada akhirnya ditandatangani oleh para personil dari band penampil.



Aktivitas ini membawanya pada lingkaran pertemanan yang baru, sebuah jejaring baru yang membuka berbagai peluang baru di masa depan.


"Sebagai cinderamata", katanya. Gambar-gambar pada sketchbook ini didedikasikan dan dipersembahkan untuk para musisi penampil sebagai sebuah bentuk apresiasi yang interpretasi visual yang unik.

From artist for artist. Absolute respect!


Sunbath. Terinspirasi dari lagu Divine


Sebagai contoh, gambar di atas merupakan interpretasi visual dari lagu Sunbath yang berjudul Divine. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang terperangkap.


Beberapa gambar di skethcbook-nya yang didedikasikan untuk para penampil dari gigs yang didatanginya.


Pelteras


Exhumation


Dampak pengkaryaan

Tak bisa dipungkiri, sekecil apapun, aktivitas menggambar yang dijalani selama bertahun-tahun pasti menghadirkan dampak tersendiri bagi pengkaryanya.


Perkembangan cara berpikir, sudut pandang yang meluas, penyikapan diri terhadap segala sesuatu menjadi prosesnya bertumbuh bersama karyanya; sebuah proyeksi diri.


Proses ini membawanya untuk melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, pun sebagai trauma healing. Ia mampu mengolah merepresentasikan berbagai hal negatif yang ia temui, pun memori buruk di masa lalu menjadi karya yang bisa dinikmati dan relate dengan banyak orang.


'Triumph of the Moon'


Silakan jumpai karya-karya Yasin di Instagramnya.

Informasi menuju rilis Volume II akan di-update berkala sampai waktu perilisan tiba.